HUBUNGI SALES RESMI DEALER TOYOTA PALEMBANG DICKY TELP 0823-0662-2000 ATAU WA 0823-0662-2000 INFO PROMO TOYOTA TERBAIK WILAYAH PALEMBANG & SEKITARNYA. INFO TEST DRIVE, CASHBACK, DISKON, UPDATE HARGA TERBARU, KREDIT DP & CICILAN RINGAN NEGO SAMPAI JADI.
Beranda » Artikel Toyota » Mengenal Teknologi Kendaraan Bermotor Listrik

Mengenal Teknologi Kendaraan Bermotor Listrik

Dipublish pada 13 September 2024 | Dilihat sebanyak 715 kali | Kategori: Artikel Toyota

Dalam perkembangannya, teknologi elektrifikasi pada mobil (Kendaraan Bermotor Listrik/KBL) memiliki berbagai jenis. Masing-masing memiliki karakter dan cara kerja tersendiri. Setiap “spesiesnya” pun mempunyai kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan sesama “rumpun” kendaraan bersistem elektrifikasi ini.

Hybrid Electric Vehicle (HEV)

Mobil hybrid tercatat sebagai mobil ramah lingkungan yang mencapai sukses komersial pertama di era modern. Pada dasarnya cara kerja HEV mirip dengan mobil bermesin konvensional (ICE/Internal Combustion Engine). Hanya saja, ada tambahan motor listrik sebagai pengganti kerja mesin untuk kondisi-kondisi tertentu. Misalnya di bawah kecepatan yang ditentukan atau ketika mobil berhenti. Sehingga walau mesin dalam kondisi mati, sistem kelistrikan dan pengatur udara (air conditioner) kabin tetap berfungsi.

Motor listrik ini digerakkan oleh catu daya baterai. Kendaraan yang menganut sistem hybrid  tidak membutuhkan charging station. Kendaraan ini memiliki teknologi “self-charging system” di mana pengisian baterai dilakukan dari hasil kinerja mesin yang menggerakkan generator dan lainnya dengan mengisi daya listrik ke baterai ketika terjadi pengereman (regenerative braking).

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)

PHEV merupakan mobil listrik hybrid colok yang dilengkapi mesin pembakaran dalam atau ICE. Mesin dalam sistem PHEV merupakan range extender atau penambah jarak penggunaan tenaga baterai untuk menggerakan motor.

Dalam sistem PHEV, mesin sebagian besar bekerja untuk menggerakan  generator pengisi baterai terutama dalam rute dalam kota (kurang lebih 60 km) yang dibantu regenerative braking. Di sinilah mengapa penggunaan bahan bakarnya jauh lebih efisien dibandingkan HEV. Dari pengujian yang telah dilakukan oleh enam perguruan tinggi negeri di Indonesia, didapatkan hasil bahwa PHEV mengungguli 74% kendaraan konvensional dalam hal keiritan bahan bakar fosil.

Namun walau PHEV mendapat asupan tambahan daya dari mesin dan juga regenerative braking, pola pengisian tersebut masih belum optimal untuk mengisi baterai hingga penuh. Recovery kondisi baterai ideal tetap menggunakan sistem charger (plug-in), yang bisa dilakukan di rumah atau charging station khusus.  Untuk pengisian baterai ini, rumah atau charging station minimal harus memiliki daya setidaknya 4.400 Watt.

Battery Electric Vehicle (BEV)

Sesuai namanya, BEV hanya mengandalkan baterai sebagai sumber tenaga penggerak motor listrik di roda, sehingga membutuhkan fasilitas charging untuk pengisian daya listrik. Ditinjau dari tingkat emisi, kendaraan ini memiliki gas buang yang paling rendah emisinya hingga nol karena tidak menggunakan mesin bermotor bakar. Namun demikian penggunaan BEV akan memberikan dampak lingkungan yang maksimal jika sumber pembangkit listrik menggunakan energy baru terbarukan (EBT)

BEV bisa sangat tergantung infrastuktur pengisian listik (charging station). Penggunanya akan sangat nyaman apabila semua fasilitas pendukung utama ini telah banyak tersedia. Namun sebaliknya, apabila berada di daerah yang minim akan stasiun pengisian listrik, maka penguna mobil ini harus berstrategi dan mampu memperhitungkan pemakaian daya mobilnya dengan baik.

Di atas kertas BEV lebih ekonomis dibandingkan sistem hybrid,  utamanya dalam hal perawatan. Karena mobil ini tak perlu ganti oli mesin, oli transmisi maupun hal lainnya. Sedangkan motor listriknya bisa dikatakan maintenance free.

FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle)

Walau sama-sama menggunakan sistem listrik, namun FCEV memiliki prinsip berbeda. Mobil ini bisa menghasilkan listrik sendiri yang diproduksi di unit fuel cellnya. Listrik hasil dari kinerja fuel cell ini kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik.

Di atas kertas efisiensi FCEV 80% lebih baik dibandingkan mobil bermesin konvensional dan hanya memiliki emisi berupa uap air atau air murni. Akan tetapi, tantangan pertama FCEV ada pada bahan bakar yang dipergunakan. Kendaraan ini memerlukan stasiun pengisian bahan bakar hydrogen. Fasilitas ini merupakan infrastruktur modern yang relatif rumit dalam pengoperasiannya. Sedangkan komponen untuk penyimpanan bahan bakar, harus menggunakan tabung bertekanan tinggi dengan material khusus sehingga tahan terhadap hantaman keras dan pengaruh cuaca untuk menjamin aspek keselamatan penggunanya.

 

HybridElectrified Vehicle

Bagikan ke

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi.

Komentar Anda* Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Artikel Lainnya

Cicilan Ringan Mobil Toyota Calya

Dipublish pada 1 July 2023 | Dilihat sebanyak 623 kali | Kategori: Uncategorized

Hi AutoFamily! Untuk Anda para keluarga modern, mobil Calya cocok banget untuk Anda nih. Mobil Calya yang memiliki ruang kabin yang lega bisa menampung 7 penumpang sekaligus loh. Tak hanya itu, mobil Calya juga dilengkapi dengan Fitur Entertainment yang lengkap.... selengkapnya

Penyebab dan Cara Mengatasi Kaca Mobil Berembun Saat Berkendara

Dipublish pada 21 October 2024 | Dilihat sebanyak 827 kali | Kategori: Artikel Toyota, Promo

Kamu pasti pernah mengalami kaca mobil berembun saat sedang berkendara, kan? Masalah ini cukup mengganggu, terutama ketika pandangan jadi terbatas. Namun, tenang saja! Kita akan bahas penyebab kaca mobil berembun serta bagaimana cara mengatasinya dengan mudah. Kenapa Kaca Mobil Bisa... selengkapnya

Cegah Mesin Mobil Overheat dengan Cara Berikut Ini, Kuncinya Pada Sistem Pendingin Mesin Khususnya Radiator Coolant

Dipublish pada 16 January 2025 | Dilihat sebanyak 581 kali | Kategori: Artikel Toyota, Featured, Promo

Overheat pada mobil adalah kondisi saat mesin kendaraan sangat panas karena berbagai sebab. Dijelaskan oleh Detik.com, jika gejala overheat tidak ditangani, komponen mesin akan cepat rusak dan kinerja mobil akan menurun. Bahkan kalau sudah terlalu panas, mesin akan macet dan jebol... selengkapnya

Dicky Irawan
Senior Sales Executive