Info Promo Harga Kredit Toyota Palembang
Dengan alasan mudah, awet, dan rendah biaya, banyak jalan menggunakan beton atau cor semen. Seperti di jalan tol, perumahan, dalam kota, lingkar luar atau jalan antar kota. Material beton dipilih untuk membangun jalan karena durabilitasnya yang tinggi dibanding jalan aspal.
Alhasil, Anda akan banyak melewati jalan beton. Secara konstruksi, jalan beton pasti sudah memenuhi syarat supaya dapat dilewati berbagai jenis kendaraan. Tapi patut dicatat, jalan beton memiliki karakter yang berbeda dengan jalan aspal.
Jalan beton memiliki dua jenis garis atau rain groove, yakni lurus dan melintang (cross). Garis air yang membuat telapak ban cepat aus adalah garis cross karena ban seperti diparut oleh permukaan beton. Namun ban hanya sedikit lebih cepat aus jika dibandingkan berjalan di permukaan aspal.
Kesulitan Mengemudi di Jalan Beton
Diberitakan oleh Kompas.com, dari sudut pandang pengemudi mobil, banyak yang menganggap bahwa lewat jalan beton kurang nyaman ketimbang jalan aspal. Salah satu alasannya adalah permukaan jalan beton yang tidak semulus aspal membuat daya cengkeram ban kendaraan tidak optimal.
Jalan beton memiliki tingkat kebisingan yang tinggi saat dilalui kendaraan. Selain itu, material beton yang berwarna lebih terang dari aspal membuat marka jalan sulit terlihat karena kurang kontras. Alhasil, banyak potensi masalah andai Anda tidak hati-hati.
Solusi Mengemudi di Jalan Beton
Solusinya, Anda harus lebih fokus dalam melihat marka jalan dan menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Gunakan jarak minimal 3 detik dengan kendaraan yang ada di depan untuk mengantisipasi potensi masalah. Jarak ditambah hingga 5-6 detika kalau ternyata hujan turun.
Menjaga jarak bertujuan agar Anda bisa bertindak dan berhenti tepat waktu pada jarak yang tepat bila di depan ada kejadian bahaya. Khususnya kalau jalan padat sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan.
Jangan lupa pula, sekarang masih musim hujan. Begitu hujan turun, segera kurangi kecepatan untuk menjaga fokus berkendara dan ban mobil tidak kehilangan daya cengkeram ke jalan. Meskipun bukan aspal, tetap ada potensi aquaplaning kalau mobil melewati genangan air.
Meskipun diyakini lebih mengikis permukaan ban, tapi ada anggapan pula bahwa traksi ban di jalan beton tidak sebaik jalan aspal. Untuk amannya, melajulah dengan aman dan hindari pindah lajur seenaknya. Dengan begitu, keamanan berkendara di jalan turut terjaga.
Pastikan Anda telah melakukan servis berkala mobil Toyota. Bengkel resmi Toyota akan mengecek kondisi kendaraan untuk memastikannya siap dibawa bermobilitas, termasuk ban. Sehingga, apapun jenis jalan yang akan dilalui bukanlah masalah besar.
Sumber masalah utama tabrakan beruntun adalah kelengahan pengemudi di belakang yang tidak menjaga jarak aman dengan mobil lain di depannya. Bahkan pengemudi yang sudah siap mengantisipasi tetap ikut terlibat kecelakaan karena ketidaksiapan pengemudi lain di belakangnya. Dikurasi dari Detik.com, jarak aman... selengkapnya
Mengelola uang pribadi dan manajemen keuangan adalah dua aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Mengatur keuangan dengan bijak dapat membantu mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun panjang. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa strategi dasar untuk mengelola uang pribadi dan... selengkapnya
Toyota menjalankan Multi Pathway Strategy untuk mendukung kebijakan Net Zero Emission 2060 dan Toyota Environmental Challenge 2050 untuk mengurangi emisi karbon. Secara khusus, Toyota bZ4X hadir sebagai produk Battery Electric Vehicle (BEV) Toyota pertama yang dipasarkan untuk pelanggan di Indonesia. Toyota bZ4X merupakan salah... selengkapnya
Belum ada komentar