Info Promo Harga Kredit Toyota Palembang
Disadari atau tidak, saat berpuasa, sebagian orang justru jadi lebih sensitif dan mudah marah. Bahkan, sekecil apa pun masalahnya, seseorang bisa saja tersulut emosi dan marah. Perilaku yang dilarang ketika mengemudi mobil karena efek sampingnya berbahaya.
Misalnya, ketika mengendarai mobil di jalan, tiba-tiba ada kendaraan yang menyalip, Anda bisa saja jadi sangat kesal. Mungkin tanpa sadar juga marah kepada orang yang mengendarai kendaraan tersebut.
Dikutip dari Alodokter, karena sedang berpuasa, usahakan untuk selalu menghindari hal semacam itu. Daripada membuang energi untuk marah-marah dan mengurangi pahala puasa, sebaiknya Anda pelajari dulu bagaimana cara kelola emosi saat puasa.
Alasan Mudah Marah Saat Puasa
Sebelum mengetahui cara mengelola emosi saat puasa, Anda perlu tahu dulu kenapa saat puasa mudah marah. Dalam dunia medis, perut yang kosong karena tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman lebih dari 12 jam, bisa menyebabkan kadar gula darah menurun.
Ketika kadar gula darah terlalu rendah, hal ini memicu pelepasan hormon kortisol dan hormon adrenalin. Pelepasan kedua hormon ini bertujuan untuk membantu metabolisme sehingga kadar gula darah tetap stabil.
Meskipun pada dasarnya tujuan pelepasan hormon kortisol dan adrenalin ini adalah untuk menjaga keseimbangan, efek lain juga bisa muncul, yaitu sikap lebih agresif dan emosi yang lebih meluap-luap.
Selain itu, kadar gula darah yang cenderung menurun saat berpuasa juga bisa mengganggu fungsi otak yang akhirnya mendorong seseorang untuk bertindak impulsif. Itulah mengapa saat puasa, seseorang bisa jadi lebih sensitif, emosian, dan mudah marah.
Cara Kelola Emosi Saat Puasa
Meski ada alasan di balik marah saat puasa, bukan berarti Anda boleh melampiaskan semua emosi negatif ke orang lain. Ingatlah bahwa ibadah ini bukan hanya menahan diri untuk tidak makan dan minum saja, tetapi juga harus menahan emosi, termasuk amarah.
Nah, supaya bisa jadi lebih tenang dan tidak mudah marah saat puasa, Anda bisa menerapkan beberapa tips di bawah ini:
1. Lakukan teknik pernapasan
Seperti yang telah diutarakan di atas, emosi mungkin akan lebih mudah tersulut saat berpuasa, terutama jika ada sikap orang atau kondisi yang menyebalkan dan terjadi tiba-tiba.
Namun, sebelum buru-buru marah dan memaki, coba ambil waktu sejenak untuk menutup mata dan tariklah napas yang dalam, lalu keluarkan.
Pada saat yang sama, coba pikirkan apakah hal-hal menyebalkan tersebut ada di dalam kendali? Lakukan teknik pernapasan itu beberapa kali sampai Anda merasa lebih tenang dan terkendali.
2. Alihkan pikiran dan cari hal-hal yang bisa menghibur
Kalau Anda sudah bisa mengendalikan emosi negatif tersebut, selanjutnya cobalah cari hiburan, seperti video, film, atau cerita-cerita yang lucu. Dengan menonton atau membaca suatu yang lucu, Anda akan tertawa.
Ketika tertawa, oksigen yang masuk ke dalam tubuh akan merangsang sirkulasi dan membantu relaksasi otot yang menegang ketika marah. Selain itu, cara ini juga bisa merangsang pelepasan hormon endorfin, yakni hormon yang bisa meredakan stres dan menimbulkan rasa senang.
3. Dengarkan musik
Selanjutnya, Anda bisa coba untuk mendengarkan musik apa pun yang Anda sukai. Menurut penelitian, musik dianggap bisa membantu mengatur emosi seseorang yang mendengarkannya.
Jangan heran jika setelah mendengarkan musik, perasaan yang tadinya kesal dan marah akan jadi lebih tenang dan baik-baik saja. Namun saat berkendara, atur supaya irama musik dan level suaranya tidak terlalu tinggi supaya tidak mengganggu kewaspadaan.
4. Istirahat yang cukup
Waktu tidur yang kurang kerap dialami di bulan Ramadan, sehingga memiliki potensi mengantuk sehingga mudah marah karena tidak nyaman. Untuk Anda yang merasakan konsentrasi menurun karena mengantuk, sempatkan tidur minimal selama 30 menit.
5. Jangan salurkan emosi ke gaya berkendara
Apabila sudah terlanjur emosi, jangan malah mengalirkannya ke gaya berkendara. Jangan menjadi pengendara yang menjengkelkan, seperti memainkan lampu dim atau klakson berkali-kali. Salurkan emosi ke hal-hal positif seperti berdoa, bersyukur hingga mengingat momen-momen indah bersama keluarga atau sahabat.
6. Prediksi potensi bahaya
Dengan melakukan prediksi potensi bahaya, Anda dapat mengantisipasi perubahan perilaku pengguna jalan. Misalnya, pengendara yang tergesa-gesa menjelang waktu buka puasa, pengendara yang menepi saat waktu buka puasa, pejalan kaki yang menawarkan jajanan berbuka puasa di tepi jalan dan lainnya.
7. Posisi berkendara yang rileks dan nyaman
Duduk jangan terlalu tegak yang bikin cepat lelah, tapi juga tidak terlalu rebah yang malah sulit mengantisipasi keadaan. Pegang setir dengan rileks, seperti ibu jari tidak dimasukkan dalam setir. Hindari posisi menggenggam seperti ingin memukul yang membuat Anda mudah terpancing emosi.
8. Jaga Kondisi Mobil
Terlihat sepele, namun pasti Anda akan kesulitan menjaga emosi di jalan kalau ternyata AC mobil rusak sehingga kabih tidak nyaman. Padahal cuaca di luar sedang terik-teriknya dan Anda sedang puasa. Solusi paling mudah adalah servis berkala di bengkel resmi Toyota.
Detail promosi Servis Berkala bukan Cuma ganti Oli loh. Servis Berkala wajib dilakukan setiap 6 bulan sekali khususnya untuk AutoFamily yang tinggal di daerah perkotaan dan sering terjebak macet. Salah satu alasannya karena dapat menurunkan kinerja rem. Saat macet dan... selengkapnya
Pemerintah memberikan insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) mobil hybrid sebesar 3% untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap mobil ramah lingkungan tersebut. Saat ini, mobil hybrid atau Hybrid Electric Vehicle (HEV) merupakan xEV yang paling populer dan relevan di Indonesia. Salah satu... selengkapnya
Kamu pasti tahu bahwa teknologi otomotif terbaru semakin mengubah wajah dunia berkendara. Dalam seminar keselamatan yang diadakan Toyota di Ann Arbor, Michigan, berbagai inovasi mutakhir diperkenalkan, termasuk sistem Automated Highway Driving Assist (AHDA) yang dirancang untuk meningkatkan keamanan berkendara. Dengan... selengkapnya
Belum ada komentar