HUBUNGI SALES RESMI DEALER TOYOTA PALEMBANG DICKY TELP 0823-0662-2000 ATAU WA 0823-0662-2000 INFO PROMO TOYOTA TERBAIK WILAYAH PALEMBANG & SEKITARNYA. INFO TEST DRIVE, CASHBACK, DISKON, UPDATE HARGA TERBARU, KREDIT DP & CICILAN RINGAN NEGO SAMPAI JADI.
Beranda » Artikel Toyota » Mitos atau Fakta, Mengantuk Membuat Pengemudi Mobil Kurang Awas dan Waktu Respons Menurun

Mitos atau Fakta, Mengantuk Membuat Pengemudi Mobil Kurang Awas dan Waktu Respons Menurun

Dipublish pada 15 July 2024 | Dilihat sebanyak 419 kali | Kategori: Artikel Toyota

Viral di social media, akibat mengantuk sebuah mobil jenis hatchback terguling dan masuk ke saluran irigasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sopir mobil tersebut mengantuk sehingga mobil oleng ke kiri dan masuk saluran irigasi.

Pengemudi yang mengantuk setengah dari pikirannya sudah berada di bawah alam sadar, sehingga tidak bisa membaca situasi lalu lintas dengan benar. Ketika mengemudi, praktis mobil hanya berjalan lurus tanpa kontrol dan berhenti ketika sudah menabrak obyek di depan atau sampingnya.

Serangan mengantuk biasanya terjadi saat Anda tidak cukup tidur. Rasa kantuk bisa pula terjadi karena gangguan tidur yang tidak segera diobati atau kelelahan ketika menjalani aktivitas. Kemudian bisa juga dipengaruhi oleh obat-obatan yang dijual bebas di pasaran.

Dikutip dari Detik.com, dampak buruk rasa kantuk dapat mempengaruhi kemampuan dalam berkendara dengan aman seperti:

1. Menjadi kurang awas terhadap situasi jalan

Karena mengantuk, Anda tidak memperhatikan rambu-rambu atau marka jalan sehingga mobil pindah lajur atau melaju terlalu kencang. Dapat pula membuat Anda melanggar aturan lalu lintas seperti menerobos lampu merah.

2. Memperlambat waktu reaksi kapan waktu untuk mengerem atau memutar kemudi

Situasi ini sangat berbahaya mengingat respons time sangat penting di situasi darurat. Misalnya kendaraan lain di depan pindah lajur. Sebenarnya situasi aman, namun karena Anda terlambat merespons malah menabraknya.

3. Berdampak buruk dalam membuat keputusan yang tepat

Hilangnya kesadaran ketika mengantuk, membuat Anda tidak sanggup membuat keputusan yang tepat di jalan. Anda menjadi ragu apakah keputusan sudah tepat padahal situasi bahaya semakin dekat. Karena ragu, justru salah mengambil keputusan dan berujung maut.

Pengemudi akan kehilangan kendali atas kendaraan meskipun hanya sesaat. Kejadian fatal dapat terjadi, seperti menabrak pembatas jalan, ditabrak mobil lain dari belakang, menabrak bagian belakang mobil di depan, bahkan tabrakan frontal karena pindah ke jalur berlawanan.

Rasa kantuk lumrah dialami oleh manusia. Tidak ada satu zat pun di dunia yang dapat menggantikan efek restorasi tidur. Saat rasa kantuk sudah muncul, ada baiknya untuk beristirahat dan tidak melakukan kegiatan apapun. Jangan segan untuk berhenti di rest area atau pom bensin terdekat.

Selain itu, dibutuhkan manajemen waktu sebelum berkendara. Sebaiknya tidak memaksakan diri mengemudi dan diharuskan beristirahat setelah berkendara selama 2 jam. Hal ini diperlukan agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan karena berkendara ketika sedang mengantuk.

Namun kalau setelah beristirahat tapi tetap mengantuk, itu berarti Anda harus tidur. Fase tidur tidak bisa ditawar lantaran ada risiko bisa terserang microsleep atau situasi tidak sadar diri (tertidur) hanya dalam hitungan detik. Lakukan minimal 30 menit untuk mengembalikan kebugaran tubuh.

 

Bagikan ke

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi.

Komentar Anda* Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Artikel Lainnya

Mitos atau Fakta, Mengantuk Membuat Pengemudi Mobil Kurang Awas dan Waktu Respons Menurun

Dipublish pada 15 July 2024 | Dilihat sebanyak 419 kali | Kategori: Artikel Toyota

Viral di social media, akibat mengantuk sebuah mobil jenis hatchback terguling dan masuk ke saluran irigasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sopir mobil tersebut mengantuk sehingga mobil oleng ke kiri dan masuk saluran irigasi. Pengemudi yang mengantuk... selengkapnya

Daftar 5 Besar SPK Mobil Hybrid Toyota di GIIAS 2024, Kijang Innova Zenix HEV Mendominasi

Dipublish pada 27 August 2024 | Dilihat sebanyak 336 kali | Kategori: Artikel Toyota

Toyota mencatatkan pertumbuhan penjualan yang positif di pameran GIIAS 2024. Dengan total SPK sebanyak 6.202 unit, penjualan Toyota didominasi oleh Kijang Innova sebagai mobil favorit keluarga Indonesia dengan SPK 1.968 unit (31%), diikuti oleh Avanza Veloz 1.395 unit (22%). All... selengkapnya

Daftar Mobil Hybrid Toyota di Indonesia, Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV Sudah Produksi Lokal

Dipublish pada 19 February 2025 | Dilihat sebanyak 542 kali | Kategori: Artikel Toyota, Featured, Info Cicilan Toyota, Promo

Pemerintah Indonesia melakukan perubahan skema pajak di industri otomotif. Untuk mobil hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV), ada insentif PPnBM sebesar 3% supaya harganya lebih terjangkau masyarakat. Saat ini, mobil hybrid atau Hybrid Electric Vehicle (HEV) merupakan xEV yang paling populer dan... selengkapnya

Dicky Irawan
Senior Sales Executive